urn:nl-mpi-tools-elan-eaf:df6c3da1-e7c6-4c98-9143-13d7e7370909
18
Ngaraku Maria Methi. Notho ribe Bau.. Naka wawa. – Ca, ca. – Huruku wa'a aku teo lae muthu lae wua.
Kokoco ata tangi, tara putu apha nggili wa'a, aku mai.. no'o kere.. pela wa'a ca'i raru lima. No'o wua muthu. Siwe aku cekhi ribe hune, lae pela hunene wa'a leka mama no'o wua muthu.
Weta limane ngiru sa ere mai wane ca'i lae bhusene. Leka ceku konene ca'i homa lima ata peju aku no'o hoa. No'o kapha watune.. hom.. weja lima. Ngiru poma sago lae hekone.
Leka ia, konene ngala mbola. Ata niu aku ciwa no'o hoa meane. Ca'i lima pulu, rua pulu, ha pulu. Dethe di'one.
– Hurune wa'a ngarane huru apha? – Huru dhi.. kero dhiu. – Huru kerio.. kero dhiu. –Kero dhiu.
– Ngala ko ka'a dhene ra mo dhene ata riwu sone te? - Ngala ko ka'a ra mo e kau wa'a dhene aku buka...the ata riwu sone te keli. Ngala ko ka'a? – Ngala.
Nama ku Maria Methi. Duduk di mangga Naka wawa. - Besar, besar - Saya punya huru itu saya gantung di sirih di pinang.
Kalau orang menangis, sakit apa begitu itu saya datang.. dengan potong bambu itu sampai lima ruas. Dengan pinang sirih. Padi saya masukan ke dalam, di dalam bambu itu lalu kunya dengan pinang sirih.
Lima potong obat dari atas dahi sampai di bawah pusatnya. Kemudian lalu mereka sampai lima kali orang peju dengan uang. Dengan kapas biji... hom.. lima biji. Ludah mengusap memang di pinggangnya.
Lalu dia, mereka bisa sembuh. Orang panggil saya bayar dengan uang semua. Sampai lima puluh ribuh, dua puluh, sepuluh. Semuannya.
– Hurunya itu nama hurunya apa? – Huru dhi.. kero dhiu. – Huru kero... kero dhiu. - Kero dhiu.
– Bisa ka tidak supaya suara mu mau orang banyak dengar? – Bisa atau tidak suaramu itu agar saya buka.. supaya orang banyak dengar juga. Bisa atau tidak? – Bisa.
'ribe' menunjukan tempat yang berada di ketinggian yang sama, atau sedikit lebih tinggi.
'Naka wawa' nama dusun di kampung Mata mere, wilayah adat Lei
'pela' jenis bambu yang batangnya kecil
'peju' ritual pemulihan setelah sembuh dari sakit
Maria Methi's 'huru', 'huru kero diu' (huru 'bite' 'name of plant') was recorded 2 July 2015 outside her home in the morning by Pidu (Ebbe), from the same neigbourhood, using the H4N Zoom, one of his very first recording sessions. 'Huru keru diu' is a prohibition curse that is hung on a tree (betel, sirih pinang trees) to prevent people from picking its fruits, and the cure is with betel – sirih pinang. Symptoms: ill, crying etc. Materials: bamboo pipe 'pela' and paddy grains, areca betel (sirih pinang). The chewed mixture is put from the forehead until the navel. After 'peju' in her explanation, she chews again with cotton seeds that the patient brings together with some cash, and rubs the mixture on the lower part of the back. The last part of the file is the question and answer for permission to use the file for listening. This 'huru' has been recorded as a video clip as well, hopefully it will be uploaded.