urn:nl-mpi-tools-elan-eaf:3aeee08e-ed17-485a-a530-252c8b8ea3fb
97
Aku notho a'e te ngaraku Maria Magdalena Lelu.
Aku su'u ngiru lae huru matha a'e te, nenekku Sopu ngero. Ia pana ngiru nggili ata leka aku tethu.
No'o umur... solo dho lima, hene wa'a reta.
Ngiru huru matha a'e te: ko kita, ata baune koso ta,
ko kita mai huru, huru no'o loi. Loi no'o bethu pabune.
(Setelah).. ata ko pu'i.. kita hate te tara bu'u bau te ata ko pu'i kese kita mugu huru. Ko mugu.. berarti ia somane so kese u.
Kita mugu sawe leku kita mai, teo palu huru murine. Lele bethu no'o loi.
Leka dhe somane a'e te, ko kita dhene ngirune,
bethu pabune.. leku no'o withi.
Bethu pabune a'e te kita ko nala lae pabune, (tetap) kita ngiru ia ka'a mbola, bu'u hangi ko soma.. (tetap) ia, pabune weo.
A.. koko so lae withi, withi morene kita mi nala ngiru. Wa'a ia laju nggili kita tetap... soma.
Nala tau withi lokene hani mabane, ko ka'ane, withi lokene tama lae subha hoka, mamane. Mama wua muthune. Wa'a sewe so notho bele, kita ngiru (tetap).. ia bota bethe.
Ko kita ngiru lae huru morene, no'o lae.. bethu pabune lae.. pabune (tetap)... ia.. hangi mai ia weo. Ngiru ka'a mbola.
Leka dhene ngirune a'e te, bethu pabune.. bethu lae.. wukune, bu'une.
Lae bu'une.. withi.. mathane lae subhane. Ko ka'ane lae mabane, hani mabane.
Wa'a leku ngiru. no'o hoa mbesi. No'o siwe lokene ne'e lae limane.
Ne'e lae limane a lima a iwi, siwe lokene weja lima, lima a iwine siwe lokene weja lima.
Ngiru reta wane wa'a bethu pabune, ne'e ngamo no'o withi wulune, no'o wua muthu.
Ngiru, ngiru lae wane leku sibo ere ke'e: "Posa pora potha. Aku ngiru huru matha a'e te.
Huru ndoane a'e te, bota ere wane dhe methe wa no'o.. herane. Nethi palu mbolane wa mai, ne'e a'e no'o dhanane, a'e no'o watune, a'e no'o hulune, a'e no'o hekone."
Ngiru. Ngiru wua muthune wena weta lima. Sa'i hera lima.
(Hari terakhir).. wena te jam lima ko ka'ane jam enam leku ngiru dhene ia wa methe no'o herane. Sako no'o nua woga e kita nothone, dhe ia wa methe bota sago wa.. no'o herane.
Mi mai mole. (Setelah) wa'a leku ia siko ere ke'e. Kitane pui tebha kao nuku ere ke'e.
Ia siko ama nawu kao 'nda, ngiru siko 'nda.
Peju hoane wa'a, bu'u kita dhe nawu kao, mi kita mi nala ne'e peta (kopi gula).. ba soma kita.
Teba kao sago wa halane ne'ene wa muku bu'une ko ka'ane wa lae horo mathane dhe wae pere nethi lau dhai.
Kita koso hoa peju te wena, kita koso ne'e.. (berarti) soma palu kita. Hangi soma palu kita.
Huru mbesi.
Huru mbesi a'e te koko dhe soma lae ata ngisune. Ele (obat), leko (obat), talo.
(Dukun) keli talo. Weki ia ngara bu'une ngirune wena leku mbola.
Ia ngirune wena.
Koko so ribe tethu loi, koso sibo kebha la'ene.. tethu wa mai hera serene.
No'o watune ne'e sa nuwa (nenek)ku. Ka'a so watu aku ne'e murine ka'ane. Sa (nenek)ku more la'ene ne'ene. (Nenek)ku Sopu ne'ene.
Ata koso sibo hera laene, aku nala, tethu nala le mai hera sune, leku pana ngiru ata.
Wa'a leku no'o bhuki sowo lae dhana dhe.. peri lima te le'ene wa'a te.
No'o keja. Keja wa'a ka'a so wunune; keja bu'une. Wa'a, no'o seku. No'o mbako kadhene.
No'o siwene keli. Weja lima. Wua muthune weta lima.
Ngiru leku: Posa pora potha. Aku ngiru huru mbesi a'e te. Ndoane nethi wa, nawu kao wa hera serene. Nethi palu mbolane wa mai notho a'e no'o hulu'nde heko'nde, a'e no'o dhana no'o watune.
Wa'a ele ata le (maso) (rumah sakit), talo, weki aku ngiru leku bota.
Weki ere ke'e.
Sa'i wetha lima keli.
Saya duduk ini namaku Maria Magdalena Lelu.
Saya tahu pengobatan di "huru mati" ini, nenekku Sopu ajarkan. Dia jalan keliling mengobati orang dan saya ikut.
Saat umur.. baru tahun.. lima, enam itu atas.
Obati huru mati ini: kalau kita, orang punya mangga kalu masak,
kalau kita datang huru, huru dengan pulai. Pulai dengan kulit bambu.
Setelah.. orang kalau petik.. kita sakit hati karena mangga kita orang kalau petik banyak kita bakar huru. Kalau bakar.. berarti dia kenanya sekali sudah..
Kita bakar habis lalu kita datang, gantung lagi huru yang baru. Bersama bambu dengan pulai.
Lalu mau kenanya ini, kalau kita mau obat,
kulit bambu.. lalu dengan kambing.
Bambu kulitnya ini kita kalau ambil di kulitnya, tetap kita obati dia tidak sembuh, karena angin kalau kena.. tetap dia, kulitnya goyang.
A.. kalau di kambing, kambing yang hidup, kita tidak boleh ambil obat. Itu dia berlari-lari kita tetap.. kena.
Ambil harus kulit kambing yang dipasang di gendang, kalau tidak ada, kulit kambing masuk di kotak kapur, yang kunyahan. Kunyah 'sirih pinang'. Itu biar duduk diam, kita obati tetap.. dia hilang cepat.
Kalau kita obat di huru yang hidup, dengan di.. bambu kulitnya di.. kulitnya tetap.. dia.. angin datang ia goyang. Mengobati tidak baik.
Jadi mau mengobati di sini, kulit bambu.. bambu di.. benjolannya, batangnya.
Di batangnya.. kambing.. yang mati di 'subha'. Kalau tidak di, gendang, lambung gendang.
Itu baru obat dengan uang besi. Dengan padi kulit disimpan di tangan.
Simpan di tangan a tangan yang satu, padi kulit biji lima, tangan sebelah padi kulit lima biji.
Obati di atas dahinya itu bambu kulitnya, simpan campur dengan buluh kambing, dengan sirih pinang.
Obati, obati di dahinya kemudian bilang begini: "Posa pora potha. Saya obati huru mati ini.
Huru yang buruk ini, hilang ke sana untuk tenggelam di sana dengan.. mataharinya. Bawa kembali yang baik dari barat, simpan di sini dengan tanahnya, di sini dengan batunya, di sini dengan 'kepalanya', di sini dengan "ekornya"."
Obati. Obati sirih pinangnya itu buah lima. Sampai lima hari.
Hari terakhir.. yang itu jam lima atau kalau tidak jam enam baru obati supaya dia ke sana tenggelam dengan matahari. Cangkul dengan rumah tangga yang kita tinggal, agar dia ke barat hilang tenggelam memang di sana.. dengan matahari.
Jangan datang lagi. Setelah itu baru buang sial begini. Kita mengusap buang memang begini.
Dia buang macam antar buang itu, 'ngiru siko' itu.
'Peju' uangnya itu, karena kita mau buang, jangan kita jangan ambil simpan beli kopi gula.. nanti kena kita.
Buang memang ke tempat simpan di pohon pisang kalau tidak ke dalam jurang supaya air banjir membawa ke laut.
Kita kalau uang 'peju' itu kita kalau simpan.. berarti kena lagi kita. Angin kena lagi kita.
'Huru mbesi'.
Huru besi ini.. kalau kena di orang pinggangnya. Biar obat, setiap obat, tidak bisa.
Dukun juga tidak bisa. Hanya dia sendiri mengobati itu baru sembuh.
Ia mengobatinya itu.
Kalau ke sana ikut pulai, kalau beritahu pagi.. ikut dari barat matahari terbenam.
Dengan batunya simpan sejak umur nenekku. Bukan batu saya simpan barusan tidak. Sejak neneku masih hidup simpan. (Nenek)ku Sopu menyimpannya.
Orang kalau kasih tahu sore hari, saya ambil, ikut ambil dari matahari terbit, baru pergi mengobati orang.
Itu baru dengan' bhuki sowo' di tanah untuk.. tekan tangan kita tajam itu.
Dengan keja. Keja itu bukan daunnya; 'keja' batangnya. Itu, dengan kencur. Dengan tembakau kasar.
Dengan padinya juga. Biji lima. Sirih pinang kali lima.
Obati baru: Posa pora potha. Saya obat 'huru mbesi' ini. Yang buruk bawa ke sana, buang ke matahari terbenam. Bawa kembali yang baik dari sana, tinggal di sini dengan "kepalanya" "ekornya", di sini dengan tanah dan batunya.
Itu biar orang ke sana masuk rumah sakit, tidak bisa, hanya saya obati baru sembuh.
Hanya begini.
Sampai kali lima juga.
'huru matha' jenis huru
'bethu pabu' kulit bambu yang gatal
'hani maba' memasang kulit gendang
'Subha' 'tempat menyimpan kapur sirih yang terbuat dari bambu.
?
benjolan ruas bambu
gendang dibuat dari kulit perut kambing
'hulu heko' wilayah tanah adat
seolah ucap 'horane'
'Ngiru siko' ritual membuang penyakit.
'bhuki sowo' jenis biantang kecil yang hidup di tanah.
atau usap
'Keja' jenis tumbuhan.
Maria Magdalena Lelu, kampong Mbako, tells about her huru, 'matha' (dead) and 'mbesi' (iron). She says that she learned from her grandmother Sopu who often cured people, and hung the signs that make people ill. 'Huru matha' is hung at manggo trees and it is done with 'loi' (a large plant, tuber, pulai in Indonesian) and the bamboo 'bethu'/"bark". If people steal too much, they burn the 'huru' sign, 'muku huru', and then the transgressor becomes instantly ill. The cure is made with chewed areca nut and piper betel (betel) and lime, chewed with bamboo bark and goat hair from the 'maba' drum or hair from a dead goat (it fails if you take hair from a live one) kept/put with the lime (for sirih pinang). Lower the sign to the ground by the tree (so that the wind does not move the bamboo skin, because that hurts). Grab coins and padi, five in each hand. Put the chewed mixture on the forehead and utter a 'bhulu wa'o' prayer (she says "posa potho pora"). This is repeate five times, five days, because the condition is severe. Lelu does not keep the payment ('peju') because then she can become ill too. It is thrown to the west with the setting sun. 'Huru mbesi' is like herniated disc, severe lower back pain, and neither doctor nor shaman (dukun) can cure it. Materials: sirih pinang (five, each), lime, 'buki sowa' (small insect in the soil), stem of 'keja' (plant), 'seku' (kencur), and harsh cut tobacco, five padi grains, and bring a special stone from her grandmother Sopu. The mixture is also laid and rubbed five times, five days, with the same type of 'bhulu wa'o' prayer. Recorded by SD with Pidu (Ebbe) in her home with the AT2020 mic as the day, 19 Sept -15, approached midday. Lelu tells more about the two 'huru' in another recording. Portrait. / Notes: bethu (pabune), withi (lokene hani mabane/mathane lae subhane). (huru matha. MML). Cure 5 wua muthu + oa mbesi, siwe weja lima lae lima te, ngiru lae wane. Curse with loi, bethu (pabune), which is burnt if fruits have been stolen. Bulu wau, ngiru siko, peju, oa pejune teba kao ba soma palu hangi. bhuki sowo (insect in soil), keja (bu’une), mbako (kathene), seku, siwe (weja lima, wua muthu ne keli weta lima, watu pune). (huru mbesi. MML). Curse. Cure repeated five times, probably ngiru siko, peju (unmentioned, for granted. Bulu wao. Symptom: lower back/hip pain/herniated disc